TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq berkomentar mengenai peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Menurut politisi PKS ini, peringatan itu hanya akan memberikan relevansi dan signifikansi jika semangat dan cita-cita awal KAA bisa diwujudkan yakni membebaskan bangsa-bangsa anggotanya dari penjajahan.
"Saat ini tersisa satu penjajahan yaitu Palestina," kata Mahfudz melalui pesan singkat, Minggu (19/4/2015).
Ia pun menunggu apa yang akan dihasilkan pertemuan KAA.
Kemudian relevansi dan signifikansi KAA juga diukur bagaimana genda pembangunan dan kemakmuran negara-negara anggota KAA bisa diwujudkan tanpa penjajahan ekonomi dan politik modern.
Dia menuturkan kmerdekaan yang hakiki harus diwujudkan dengan kemandirian pembangunan dan kemakmuran meski tetap dalam kerangka kerjasama kawasan dan global.
"Lalu relevansi dan signifikansi KAA juga bila dihasilkan resolusi konflik di negara-negara anggota KAA yg mengarah pada disintegrasi atau bahkan de-eksistensi negara-negara anggotanya. Konflik di kawasan Timur Tengah juga harus jadi agenda serius," tuturnya.