TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung hari ini, warga Jakarta dimungkinkan kerap melihat iring-iringan atau rangkaian kendaraan di jalan-jalan protokol. Yah, kendaraan-kendaraan tersebut merupakan rangkaian kendaraan pengawalan tamu VVIP peserta Konferensi Asia Afrika (KAA), di antaranya berfunsgi sebagai sweeper (pembuka atau 'penyapu' jalan) hingga pengangkut tim penyelamatan dengan berbagai peralatan dan senjata pendukungnya.
Seorang perwira Paspampres menyebutkan, rangkaian kendaraan tersebut adalah Satgas Pengawalan VVIP (Very-very Important Person) KAA dan berada dalam koordinasi Batalyon Pengawalan (Yonwal).
Lebih 500 mobil yang akan digunakan tamu VVIP peserta KAA diparkirkan di depan gedung Jakarta Convention Center (JCC), kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Kendaraan-kendaraan tersebut terdiri dari 40 rangkaian pengawalan setingkat kepala negara atau pemerintahan dan 10 rangkaian special spouse atau pengawalan setingkat delegasi.
Satu rangkaian pengawalan terdiri dari 11 mobil dan dua motor Patwal Polri. Ada puluhan personel TNI dan Polri dari berbagai kesatuan yang ada di kendaraan-kendaraan tersebut.
"Paling tidak satu rangkaian pengawalan VVIP ada 13 personel Paspampres dari seluruh grup. Yang lainnya ada Polantas Polri, Marinir, POM AD, POM AL, POM AU dan lainnya yang merupakan BKO," ujar perwira Paspampres yang enggan disebutkan namanya saat berbincang dengan Tribunnews di depan gedung JCC, Senayan, Jakarta.
Rangkaian kendaraan pengawalan peserta KAA diawali dengan tim sweeper dengan mobil patwal Polri.
Selanjutnya, ada mobil patroli Polisi Militer (PM) dengan Pajero Sport, dua Fortuner VN Turbo, Mercedes Benz E-400 AMG, Fortuner 2.3G, Mercedes Benz E-200, Fortuner VNTurbo, Camry 2.3V, Alphard, kendaraan pengangkut muatan tim penyelamatan dan ditutup dengan dua motor patwal Polri yang bertugas sebagai sweeper.
"Kendaran sweeper sebagai pengawalan depan (walpan) dan pengawalan belakang (walkang). Di rangkaian itu juga ada kendaraan pengangkut muatan, termasuk peralatan, senjata dan tim penyelamatan," ujarnya.
Meski sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan menyebutkan tamu VVIP akan menempati Mercy E-400 AMG, perwira tersebut menolak menyebutkan mobil yang akan ditumpangi tamu VVIP peserta KAA karena menyangkut etik pengawalan.
"Yang pasti ada di salah satu rangkaian mobil itu. Kebetulan seluruh kendaraan itu tidak anti-peluru. Yang anti-peluru untuk RI-1 dan R1-2. Karena itu lah ada fungsi tim penyelamatan," jelasnya.
Menurutnya, Satgas Pengawalan KAA 2015 ini bertugas melaksanakan secara fisik pengawalan dan pengamanan perjalanan darat tamu VVIP terhadap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) sejak tiba, agenda selama di Indonesia sampai kembali ke negaranya masing-masing.
Untuk tugas itu, para personel yang tergabung dalam satgas ini telah terlatih dan sangat memperhitungkan ketepatan dan keakuratan jadwal. Mereka pun beberapa kali telah melakukan simulasi dan survei pengawalan. Ada beberapa formasi pengawalan dalam menghadapi setiap potensi AGHT.
Bahkan, saat Tribunnews berkunjung kali ini, seorang komandan regu melaporkan adanya satu rangkaian pengawalan yang belum bisa memenuhi target pengawalan perjalanan tamu VVIP peserta KAA dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur ke Hotel JW Marriot selama 12 menit atau terlambat satu menit.
"Yah, ketepatan waktu sampai detik sangat kami perhitungkan, karena menyangkut agenda kenegaraan tamu VVIP," tukasnya. (coz)