News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Diancam Mosi Tak Percaya, Ketua DPR: Saya Hanya Jalankan Amanah

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (kiri) bersama Ketua DPR Setya Novanto (kanan) saat akan mengadakan rapat konsultasi di Ruang Pustakaloka Nusantara IV, Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2015). Pada pertemuan itu Jokowi menjelaskan alasannya tak melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri karena yaitu mengingat pencalonan Komjen Pol Drs Budi Gunawan SH MSi sebagai Kapolri menimbulkan perdebatan di masyarakat. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR Setya Novanto angkat bicara terkait wacana mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR yang menerbitkan surat keputusan (SK)‎ No 87/PIMP/III/2014-2015 tanggal 16 April 2015 mengenai rotasi Fraksi Golkar.

"Kami kan sebagai ketua DPR hanya itu menjalankan amanah dari rakyat," kata Novanto di Nusantara III, komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Dirinya juga berjanji sebagai Ketua DPR akan bekerja semaksimal mungkin untuk menjaga amanah dari rakyat terkait konflik kepengurusan konflik Golkar.

"Tadi bekerja yang dilakukan karena amanah dari rakyat, dan saya akan bekerja sebaik-baiknya sebagai ketua DPR," katanya.

Diberitakan sebelumnya, anggota Fraksi Golkar yang dirotasi Dave Laksono mengatakan pihaknya sedang mengatur langkah-langkah mengenai pengajuan mosi tidak percaya. Termasuk berkomunikasi dengan fraksi lainnya di DPR.

"Ini yang sedang kita atur langkah-langkah ke depan, apa-apa saja agar semua dapat berjalan sesuai target," katanya.

Golkar kubu Agung Laksono mempertimbangkan pengajuan mosi tidak percaya kepada Pimpinan DPR.

"Sudah sangat memihak, dan kami sedang mempertimbangkan untuk mengajukan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR," kata Sekretaris Fraksi Golkar versi Munas Ancol Fayakhun Andriadi ketika dikonfirmasi, Senin (20/4/2015).

Ia juga mempertanyakan ancaman Bambang Soesatyo mengenai sanksi bagi anggota yang tidak mau dirotasi komisi.

"Siapa yang mau beri sanksi? FPG yang DPP-nya sudah kadaluwarsa?" tanya Fayakhun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini