TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan RI, Rachmat Gobel berharap Konferensi Asia Afrika ke 60 yang di selenggarakan di Jakarta kali ini dapat menghasilkan sesuatu yang nyata, bukan sekedar seromonial mengenang pertemuan para pemimpin negara Asia Afrika di Bandung tahun 1955 silam.
Menurutnya, pada KAA ini harus bisa menciptakan peningkatan ekonomi di Asia dan Afrika.
"Melalui KAA 1955, kerjasama ekonomi semakin dekat, tetapi tidak dimaterialisasi dalam bentuk yang konkret. Nah, sekarang Asia dan Afrika kembali bertemu namun dalam kondisi yang berbeda. Dulu fokus pada kemiskinan, sekarang kesejahteraan," ujarnya saat menjadi pembicara dalam Asia Afrika Business Summit 2015 di JCC, Selasa (21/4/2015).
Gobel meyakni bahwa negara-negara Asia dan Afrika akan mendapatkan keuntungan besar di sektor ekonomi bila terus meningkatkan kerjasamanya. Begitu juga di sektor energi, pariwisata, budaya dan maritim, serta infrastruktur.
Sejauh ini, para pengusaha Indonesia telah melakukan hubungan dagang dengan negara negara di benua Afrika.
Sejumlah produk pun bisa bersaing di kawasan tersebut, Seperti produk mie instan obat-obatan, dan deterjen.
"Indofood, Kalbe, Wilmar Nabati, Wings. Mereka mencari tahu pasar lokal, menemukan mitra, dan menghasilkan laba," ujarnya.