TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Ketua Umum Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika mempertanyakan dukungan dari kader-kader Partai Demokrat kepada SBY.
Menurutnya menjadi sangat aneh kalau mengklaim dukungannya kuat, tapi melakukan segala cara-cara dan manuver yang tidak demokratis untuk menang dalam kongres mendatang.
“Saya kira sudah 99% buat pernyataan bermaterai akan mendukung SBY dengan segala kontroversi dalam pembuatannya. Jadi dengan fakta dukungan tertulis, kebulatan tekad dan lain-lain termasuk mem-Plt semua ketua DPC yang dilihat tidak akan memilih SBY. Lalu ketua panitia anaknya sendiri maka tidak ada alasan merekayasa ini itu lagi. Tidur saja sudah pasti menang,” ujar Pasek kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta,Selasa (21/4/2015).
Menurut Pasek akan menjadi membingungkan kalau sudah klaim seperti itu, masih juga buat manuver-manuver aneh yang jauh dari kesan demokratis.
Langkah-langkah mereka menurut Pasek malah seperti paranoid demokrasi. Meskipun demikian Pasek tetap berharap bahwa kongres PD dibuat sehat dengan membuat tatib yang sehat dan pesertanya dibuat sehat.
”Tentu dari bakal calon menjadi calon dibuat LuBeR JurDil sebagai asas dasar praktek demokrasi,” tambahnya.
Pasek menganggap dua calon lainnya yaitu Ketua Umum Partai Demokrat dan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, adalah calon kuat ketua umum PD mendatang.
”Kalau saya hanya calon kuda hitam dan hadir untuk menambah kegembiraan dan kemeriahan demokrasi di internal partai. Saya akan tetap maju. Esensi demokrasi adalah kalau ada ruang untuk kompetisi. Masak mau juara dan dapat piala tapi tidak mau ada pertandingan. Pasti akan ada kejutan nanti,” ujar Pasek.
Sementara itu Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie menegaskan dirinya akan maju sebagai calon ketua umum jika memang diberi amanat pemilik suara dalam kongres apapun resikonya termasuk jika harus masuk penjara ataupun dikucilkan dari partai.
”Kalau pemilik suara memberi amanat, saya tidak boleh menolak. Apapun tugas yang diberikan partai, apapun risiko, baik itu masuk penjara atau dikucilkan dari partai saya siap jika memang pemilik suara menugaskan saya maju sebagai ketua,” katanya.
Meski Marzuki yakin SBY adalah calon terkuat namun, suara yang meminta adanya regenerasi kepengurusan menurutnya juga kian menguat. Regenerasi tegas Mantan Sekjen PD ini adalah keniscayaan, tuntutan zaman. Yang harus dipastikan adalah kapan regenerasi itu harus dilakukan, apakah sekarang atau nanti.
”Yang pasti regenerasi dilakukan untuk kepentingan partai yang lebih baik. Kalau regenerasi dilaksanakan asal-asalan bisa jadi malah tidak membuat partai lebih baik,” ujarnya.
Marzuki sendiri sudah melakukan survei pribadi dengan menghubungi sekitar 120 pemilik suara. Hasilnya menurut Marzuki, 100 suara menyatakan SBY cukup jadi ‘bapak partai’ saja, sebagai pemersatu partai, tidak perlu jadi ketua umum.
Selain itu, 10 suara lain bersikap lebih hati-hati dan meminta langkah SBY jangan sampai membuat partai terpecah-belah, sedang 10 responden survey lain meminta SBY dan MA melakukan komunikasi demi perbaikan partai.