News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konferensi Asia Afrika

Jokowi Ajak Asia Afrika Buat Regulasi Lebih Ramah pada Dunia Usaha

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi para menteri, melakukan pengecekan terakhir balai sidang JCC yang bakal menjadi lokasi pembukaan Konferensi Asia Afrika, Rabu (22/4/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo(Jokowi) mengatakan negara-negara Asia dan Afrika semakin berperan dalam pembangunan ekonomi dunia.

Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan Asian-African Business Summit (AABS) di Assembly Hall 2 Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4/2015) mengatakan, hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi di kedua kawasan pada 2013-2014.

Disebutkan pertumbuhan ekonomi Asia rata-rata 4,9%, sedangkan di Afrika sebesar 4,3%. Sedangkan PDB kedua kawasan pada 2014 mencapai 51% dari PDB dunia. Kontribusi investasi juga meningkat cukup tajam, dari 13,2% pada 2000, menjadi 41,5% pada 2013.

"Kedua kawasan ini memiliki SDA dan ekonomi yang besar dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Peningkatan ini menunjukkan bahwa negara-negara Asia Afrika semakin berperan dalam pembangunan ekonomi dunia," ungkap Jokowi.

Jokowi berharap melalui forum AABS bisa menjadi wadah bagi dunia usaha untuk turut merealisasikan semangat Bandung melalui penguatan kerja sama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan. sehingga memberi sumbangan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat bagi kedua kawasan.

Diakui Jokowi, Asia dan Afrika juga menghadapi sejumlah tantangan. Jumlah penduduk asia dan Afrika mencapai 5,4 miliar jiwa, mewakili 75% dari total penduduk dunia yang sebagian besar masih miskin dan menjadi korban konflik.

Inflasi juga masih di atas rata-rata dunia. Tercatat pada 2013 inflasi di timur tengah, Afrika utara, Afganistan dan Pakistan mencapai 9%. Sedangkan inflasi di negara2 Afrika mencapai 6,6%. Di Asia inflasi mencapai 4,7 %, dan di ASEAN mencapai 4,6%.

"Saya juga percaya bahwa di sini lah akan muncul inisiatif-inisiatif dan terobosan-terobosan untuk menyusun rencana langkah ke depan guna memperkuat hubungan di kedua kawasan. Kawasan Asia dan Afrika memiliki potensi yang sangat besar," cetus Jokowi.

Lebih lanjut kata Jokowi, Peningkatan kerja sama perdagangan Asia-Afrika belum mencerminkan potensi yang sesungguhnya. Ekspor Asia ke Afrika mencapai 26% dari total ekspor Asia, sedangkan ekspor Afrika ke asia hanya 3% dari ekspor Afrika.

Guna menghadapi tantangan tersebut, ajak Jokowi, negara-negara di Asia dan Afrika harus meningkatkan kerja sama, khususnya dalam hal ekonomi dan perdagangan.

"Kita harus membuat kebijakan dan tindakan yang tepat, khususnya dengan meminimalkan hambatan perdagangan, baik tarif maupun nontarif, serta mendorong perdagangan langsung, dan meningkatkan FASILITASI perdagangan," ujarnya.

Langkah-langkah itu, imbuhnya, tentu harus tetap sejalan dengan prinsip-prinsip sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib, serta saling menguntungkan.

Belum lagi kata Jokowi, peluang investasi di kedua kawasan masih sangat besar, khususnya di sektor manufaktur, pertanian, infrastruktur dan energi.

"Saya juga mengajak negara-negara sahabat di Asia Afrika untuk mengembangkan sistem, peraturan, dan regulasi yang lebih ramah pada dunia usaha. Saya juga mengajak negara-negara sahabat Asia Afrika untuk mempermudah lisensi pendirian usaha, dan perlindungan terhadap investasi, serta mendorong swasta untuk menanamkan investasi termasuk melalui kemitraan pemerintah dengan swasta," ajaknya.

Selanjutnya Jokowi sampaikan Indonesia sendiri juga mengetatkan beberapa kebijakan, antara lain menyederhanakan regulasi dan proses administrasi perizinan usaha dan investasi. Penyempurnaan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Mendorong realokasi subsidi bahan bakar ke sektor produktif, serta peningkatan kualitas SDM.

"Ini saatnya kita memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi. Ini saatnya dunia usaha mengambil peran yang lebih besar dan mewujudkan semangat Bandung yang kita perkuat melalui peringatan KAA tahun ini," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini