TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPD RI, AM Fatwa, mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya tak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum pada Kongres Partai Demokrat di Surabaya mendatang.
SBY sebaiknya memberikan kesempatan kepada kader Partai Demokrat lain untuk memimpin partai itu.
"SBY sudah dua periode atau sepuluh tahun (menjadi presiden). Menurut saya, kalau sudah menjadi presiden tidak perlu lagi menjadi ketum parpol. Harus memperluas jaringannya sendiri seharusnya," kata Fatwa saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Politisi Menjadi Negarawan" di Kompleks Parlemen, Kamis (23/4/2015).
Fatwa pun mencontohkan sosok mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton. Meski sudah tak lagi menjadi presiden, Clinton tidak serta-merta menjadi ketua umum partai.
Sebaliknya, ia justru bersedia menjadi utusan presiden periode berikutnya yang notabene adalah "yuniornya" untuk menjalin relasi dengan negara lain.
"Kalau di negara kita bisa merasa terhina," katanya.
Lebih jauh, Fatwa mengaku tidak mengetahui bagaimana proses regenerasi di tubuh Partai Demokrat.
Namun, apa yang terjadi di mayoritas parpol, mereka yang memiliki harta dalam jumlah besar memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencalonkan diri sebagai petinggi parpol.
"Sekarang ini siapa yang mau jadi pemimpin partai harus membiayai partai. Dia penguasa partai, dia pemodal partai, jadi bagaimana bisa muncul rekrutmen yang sehat?" ujarnya.(Dani Prabowo)