News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konferensi Asia Afrika

Benarkah KAA Kurang Mendapat Perhatian Media Asing?

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diskusi Perspektif Indonesia bersama Smart FM di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jurnalis senior Budiarto Shambazy menilai peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika kurang mendapat sorotan media-media internasional.

Pasalnya, dalam perspektif media, KAA dianggap hanya sebagai peringatan, dan bersifat normatif.

"Memang peliputan media internasional persentasenya hanya sedikit. Jika dilihat dari perspektif media, KAA ini sifatnya hanya peringatan, meski penting, tetap kurang seksi di mata media," ujar Budi dalam diskusi Perspektif Indonesia bersama Smart FM, di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/4/2015).

Menurut Budi, pesan yang disampaikan hanya cenderung bersifat normatif. Menurut dia, KAA kalah menarik jika dibandingkan dengan konferensi tingkat tinggi lainnya.

Ia mengatakan, perhatian media cenderung lebih tertarik dengan konferensi yang menghadirkan perjanjian kerja sama, kesepakatan, dan pembahasan kebijakan antarnegara.

"Peringatan KAA kali ini tidak berbeda dengan peringatan ke-50. Bahkan, agenda KAA hanya program daur ulang yang tidak menonjolkan hal-hal berbeda. Isu-isu yang disampaikan sudah sering dikumandangkan Bung Karno, dan Pak Harto waktu menjalankan kehumasan Asia-Afrika," kata Budi.

Menurut Budi, peringatan kali ini hanya mengingatkan mengenai posisi negara-negara Asia-Afrika sebagai negara non-blok.

Ia mengatakan, KAA saat ini hanya digunakan sebagai pengingat bahwa semangat KAA masih relevan. Misalnya dalam mengendepankan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Dalam KAA ke-60 tersebut, dikatakan ada sekitar 1.175 orang dari 264 media, media nasional maupun media internasional.

Meski begitu, kebanyakan media asing yang ikut merupakan jurnalis yang berasal dari negara asal delegasi.(Abba Gabrillin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini