TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujian Nasional (UN) untuk jenjang SMP akan digelar, 4-7 Mei 2015.
Sebelumnya, menurut data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, satu SMP akan melaksanakan UN menggunakan metode computer based test (CBT).
SMP, yang mulanya akan mengikuti UN CBT adalah SMPN 115 Tebet Jakarta Selatan, namun karena ketersediaan komputer yang masih di bawah standar Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), maka SMPN 115 memilih untuk tidak mengikuti UN CBT.
Kepala SMPN 115, Hamami mengatakan, sebelumnya, memang sekolahnya disebut akan melaksanakan UN dengan komputer, namun menilik jumlah komputer yang bisa digunakan hanya 30 buah, maka dirinya berkoordinasi dengan Puspendik.
"Saya sudah bertemu langsung dengan Pak Nizam, Kepala Puspendik, karena ketersedian komputer yang tidak mencapai 1:3, kami memilih mundur dari pelaksanaan CBT," katanya Senin (27/4/2015) siang.
Hamami merinci, di sekolahnya hanya ada sebanyak 40 unit komputer.
Dari jumlah itu, 10 komputer tidak bisa digunakan karena rusak, sehingga tersisa hanya 30 komputer yang dapat digunakan.
Sementara, kriteria dari Puspendik, sebuah sekolah bisa mengikuti UN CBT jika jumlah komputer setidaknya 1:3 dengan jumlah siswa.
"Setidaknya, kalau 1:3 dari jumlah siswa, jumlah komputer kami harusnya ada 107 unit, jumlah murid di SMPN 115 yang akan mengikuti UN sebanyak 323 orang. Karena hanya memiliki 40 komputer, kami tidak ingin memaksakan," katanya.
Meski tidak melaksanakan UN CBT, Hamami mengaku, persiapan UN di sekolah yang dipimpinnya telah mencapai tahap final.
Siswa sudah mengikuti tryout sebanyak 12 kali. Sementara untuk ujicoba UN dari Dinas Pendidikan sebanyak dua kali juga sudah dilakukan.