TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menunggu sikap ketegasan Presiden Joko Widodo dalam menangani perseteruan instansi Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita sayangkan itu kemana Jokowi sampai membiarkan kriminalisasi KPK ini berkembang terus sampai sekarang," kata Koordinator Bidang Hukum Indonesia ICW, Emerson Juntho di kantor Kontras, Jakarta, Jumat (1/5/2015).
‎Emerson memperkirakan, jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut oleh Jokowi maka akan berdampak semakin melebar. Bahkan, ketika ada pihak-pihak yang ingin memberantas korupsi di Kepolisian, maka ke depannya akan terkena balas dendam dari oknum di Kepolisian.
"Jangan-jangan setelah kasus ini tidak berhenti di Novel saja. Jangan-jangan ada kasus yang berpotensi dikriminalisasi lagi," ucapnya.
Emerson pun menyayangkan, kepemimpinan Badrodin Haiti yang tidak bisa membawa instansi Kepolisian lebih baik dan tidak mampu mengendalikan anak buahnya dalam menjaga citra Kepolisian.
"Belum genap sebulan Badrodin Haiti menjabat, tapi anak buahnya sudah memalukan Kepolisian. Ini yang jelak bukan hanya polisi tapi juga Presiden. Intinya dalam mengatasi persoalan ini, kuncinya ada di Jokowi, kalau bisa menghentikan ini (kriminalisasi), kita akan memberikan acungan jempol," tutur Emerson.