TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir selama dua jam, Unit I Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi pembunuhan Deudeuh Alfi Syahrin (26) alias Tata Chubby di Boarding House nomor 15 C, Jalan Tebet Utara I, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/5/2015) pagi.
Reka ulang pembunuhan sadis itu dihadiri oleh tersangka, M Prio Santoso (24) yang mengunakan pakaian tahanan berwarna orange dan ditutupi penutup kepala berwarna hitam.
Kehadiran pihak Jatanras Polda Metro Jaya sempat membuat Jalan Tebet Utara I disterilkan dari kendaraan yang melintas.
Belasan anggota kepolisian berpakaian kemeja bertuliskan Jatanras dan berpakaian preman langsung masuk ke kamar kos-kosan korban nomor 28 yang berada di lantai 2.
Kehadiran tersangka disoraki warga yang memadati kawasan tersebut.
Garis polisi berwarna kuning dipasangkan di halaman serta jalan tepat di depan Boarding House itu.
Puluhan awak media nasional, lokal sampai luar negeri, tampak melakukan kegiatan peliputan.
Sebuah taksi berwarna biru dengan dengan nomor polisi B 1112 ETE sudah terparkirkan di dekatlokasi untuk membantu rekonstruksi.
Sebanyak 28 adegan diperagakan tersangka saat rekonstruksi itu.
Satu-persatu, tersangka melakukan reka ulang kejadian pembunuhan yang terjadi pada akhir Maret 2015 lalu.
Baik dari awal datang ke kos-kosan korban, sampai membuang kunci kos-kosan Deudeuh di Stasiun Cawang.
Dipimpin oleh Kanit I Jatanras Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Buddy Towoliu, tersangka mulai meragakan kejadian kedatangannya dengan memegang sebuah handphone untuk menghubungi korban.
Setelah berhasil berkomunikasi dengan Deudeuh, pelaku langsung melaju ke kamar kos.
"Saya melihat korban di dalam kamar saat sedang mainin handphone Pak," kata Rio kepada tim Identifikasi Polda Metro hJaya.
Sebelum melakukan hubungan intim, korban sempat ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Lalu, wanita yang berperan sebagai Deudeuh langsung memeragakan beberapa adegan.
Wanita yang menggunakan pakaian berwarna putih itu tiba-tiba teriak karena tersangka langsung menungganginya.(Bintang Pradewo)