TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Aburizal Bakrie (Ical), menghadiri rakernas dan pelantikan kepengurusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Rabu (6/5/2015).
Dalam kesempatan itu, Ical menyindir kubu Agung Laksono yang tak diundang dalam pelantikan partai berlambang matahari yang dinahkodai oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.
"Ical jangan GR (Gede rasa) dan memanipulasi berita. Dia bilang dia yang diundang, terang aja yang ngundang KMP PAN," kata Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol Leo Nababan saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/5/2015).
Dirinya mengatakan, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada kesempatan itu tak menyebut Ical sebagai Ketua Umum Golkar. Berbeda saat Jokowi menyebut Agung Laksono dalam acara Munas PKPI dan pembukaan Konferensi Asia-Afrika.
"Di Medan (Munas PKPI) Presiden Jokowi mengatakan dalam sambutan yang terhormat Ketua Umum Golkar Bapak Agung Laksono. Yang kedua di KAA, forum internasional, Presiden Jokowi mengundang Agung sebagai ketua umum," katanya.
Diberitakan sebelumnya, saat disinggung mengenai konflik partai, Ical menegaskan dirinya-lah Ketua Umum Partai Golkar yang sah, dalam kepengurusan partai berlambang beringin itu.
"Yang diundang siapa? Saya, kan? Yang di sana (kubu Agung Laksono) tidak," kata Ical.
Seperti diketahui, rakernas dan pelantikan Partai Amanat Nasional (PAN) meresmikan kepengurusan DPP PAN periode 2015-2020 yang diadakan di Balai Sudirman, Jakarta Selatan.
Sejumlah tokoh politik hadir dari Koalisi Merah Putih (KMP) dalam pelantikan tersebut. Sebut saja, Prabowo Subianto, Syarief Hasan, Annis Matta, Fadli Zon, Hidayat Nur Wahid, Irman Gusman dan Djan Faridz.
Sementara elite politik dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yakni, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Puan Maharani, Hidayat Nur Nahid, Irman Gusman, Muhaimin Iskandar, Sutiyoso, dan Rio Patrice Capella.