TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan bisa dikudeta sampai masa akhir jabatannya sebagai orang nomor satu di negeri ini.
"Tidak ada dasar untuk marah kepada Jokowi. Bahkan sampai selesainya pun saya jamin tidak akan bisa mengkudetanya. Kalau sekarang siapa yang berani melawan Jokowi, yang galak-galak sudah menjadi relawan Jokowi," kata Boni, di Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Ia menilai gerakan yang memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional dan 17 tahun reformasi pada 20 dan 21 Mei bukanlah persoalan serius bagi Jokowi.
Sebab menurutnya, hal tersebut hanya sebuah momentum percintaan yang romantis antara Presiden Joko Widodo dengan rakyatnya.
"Saya kira tidak ada yang istimewa di tanggal 20 dan 21 Mei. Gerakan ini akan menjadi gerakan romantis saja," ujarnya.
Alumni Universitas Indonesia itu memastikan faktor kondisional untuk menjatuhkan rezim Jokowi tidaklah cukup. Sebab, kata dia, masa 6 bulan pertama pemerintahan Jokowi adalah fase untuk perwujudan nawacita.
"Secara keseluruhan saya melihat pemerintahan Jokowi baik-baik saja dan tidak pantas dikritik terlalu serius. Karena itu cuma gerakan refleksi 17 tahun reformasi," imbuhnya.
Boni berharap para mahasiswa maupun aktivis pemuda yang ingin menyuarakan aspirasi pada 20 dan 21 Mei memiliki cukup alasan yang jelas. Namun demikian, dirinya akan menghargai aspirasi yang akan disuarakan aslakan disampaikan dengan tertib dan tidak anarkis.