Tribunnes.com, JAKARTA -- Beredar kabar akan ada aksi unjuk rasa pada hari ini Rabu (20/5/2015). Kabar yang menyebar lewat broadcast message dan media sosial itu mengusung isu yang menyeramkan.
Kabarnya gerakan 20 Mei akan menurunkan Presiden Joko Widodo.
Pihak Polri sudah mendapat informasi itu dan siap untuk menghadapi aksi itu.
Namun, hal itu tidak membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus berkantor di luar Jakarta.
Sepanjang hari ini, Rabu (20/5/2015), Presiden Jokowi tetap akan melaksanakan seluruh tugas negara di Istana Kepresidenan, Jakarta, di tengah gelombang aksi demonstrasi untuk peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Berdasarkan agenda dari Biro Pers Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi akan memulai kegiatannya dengan Menerima Delegasi World Bank di ISTANA MERDEKA pada pukul 09.00 WIB.
Setelah itu, Presiden Jokowi akan menuju ke Jakarta Convention Center (JCC) di Jalan Gatot Subroto untuk meresmikan Pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan Ke-39 Asosiasi Perminyakan Indonesia.
Usai acara itu, Presiden akan kembali ke Kantor Presiden, untuk Menerima Delegasi Nippon Steel and Sumitomo Metal Corporation dan menggelar Rapat Terbatas.
Diakhir kegiatannya, Presiden akan hadir dalam pemberian Penghargaan Kepada Pihak Terkait yang telah Mendukung Kelancaran Tugas dan Fungsi Kementerian Keuangan RI.
Bisa Temui Demonstran
Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto di Istana Negara, Selasa (19/5/2015), juga mengungkapkan Presiden akan berkantor di Jakarta Pada 20 Mei.
"Presiden di sini, di Jakarta. Kemarin sudah ada pertemuan dengan beberapa elemen mahasiswa. Jadi yang masuk ke perspektif presiden itu 20 mei sangat dekat waktunya dengan kasus Trisakti, Semanggi, dan awal reformasi. Jadi pertemuan presiden kemarin seputar isu politik dan HAM," tuturnya.
Andi juga katakan, kalau presiden berkenan, bisa saja akan menemui para demonstran. "Segala sesuatu dimungkinkan. Saya rasa tidak ada masalah," ungkapnya.
Andi juga memastikan, Presiden Jokowi tidak akan terganggu dengan isu pelengserannya pada aksi demonstrasi yang akan dilakukan hari ini, Rabu 20 Mei 2015.
"Enggak kalau itu (isu pelengseran), enggak (terganggu)," kata Sekretaris Kabinet. *)