Esensi revolusi mental mengubah pola pikir dan pandangan untuk gerakan kehidupan yang baru.
"Sehingga hal itu harus dilakukan dari diri sendiri dengan semangat optimis kreatif," tandasnya.
Puan, untuk pertama kalinya menginjak tanah yang pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno di Kabupaten Ende, NTT. Selaku Menko PMK, Puan melihat antusiasme masyarakat akan sosok sang proklamator. Saat peringatan Harkitnas inilah muncul wacana menjadikan Ende sebagai Kota Soekarno.
“Alhamdulillah ini pertama kali saya datang menginjak kota Ende, dahulu sudah beberapa kali direncanakan tetapi selalu gagal dan baru kali akhirnya saya bisa sampai di Kota Ende," paparnya
Puan membayangkan saat Bung Karno menjadi tahanan politik pemerintah Belanda. Semangat dan aura perjuangan Soekarno masih bisa dirasakan.
"Namun kecintaan beliau akan Kota Ende membuat saya merasa beliau selalu hadir dan hadir di kota Ende. Saya bangga bisa hadiri di sini tidak hanya sebagai Menko PMK tapi sebagai cucu Soekarno saya bangga disini. Ende merupakan kota bersejarah buat bangsa tapi juga memiliki arti penting bagi keluarga kami," ucapnya.
"Saat saya hadir di airport saya disambut oleh pak Gubernur dan Pak Bupati beliau mengatakan Mbak Puan, kami ini cinta Bung Karno," ujar Puan dihadapan ribuan masyarakat Ende di Lapangan Pancasila.
"Sekarang saya tanya bapak-bapak dan ibu-ibu setuju tidak?” sambungnya. Ucapan spontanitas Puan mendapat dukungan teriakan setuju dari masyarakat. Sorak-sorak kegembiraan tergambar dari wajah mereka.
"Saya kurang dengar mana teriakannya kalau setuju, yang di sana setuju tidak. Saya rasa semua yang hadiri dan tinggal di sini mengetahui Bung Karno," paparnya.
"Ende akan dijadikan kota Soekarno, setuju? Karena kalau saya ditanya saya pasti akan setuju," paparnya.
Puan yang mengenakan kemeja putih. Dalam upacara itu hadir ribuan PNS, pelajar dan masyarakat.
Puan berjanji akan memperjuangkan hal itu ke pemerintah pusat. Dia juga meminta masyarakat menjadikan kota Ende sebagai pilar semangat perjuangan Soekarno.