Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriyatna tak mau berbicara banyak soal kemungkinan dirinya berpeluang memegang tongkat komando panglima TNI berikutnya.
"Nanti kalau dapat surat dari Presiden ya. Kalau dapat surat dari presiden, nanti pasti saya wawancara," ujar Agus kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2015).
Sejak zaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, panglima TNI dijabat bergilir oleh tiga matra TNI. Sesuai giliran, setelah Jenderal TNI Moeldoko jadi panglima, giliran jenderal TNI AU selanjutnya.
"Itu hak prerogarif presiden. Kalau itu jangan tanya saya, tanya presiden. Masa iya ke saya," terang Agus.
Agus tidak ingin berbicara mengenai calon panglima TNI harus bergiliran atau tidak. Menurut dia hal itu terkait dengan situasi politik. "Itu yang tahu politik, yang tahu politik supaya enak," ujarnya.
Ia menyatakan siap bila terpilih sebagai panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo.
"Mana ada prajurit tidak siap? Tugas di mana saja harus siap. TNI ini harus disegani oleh kawasan, karena Indonesia itu negara terbesar di ASEAN. Itu saja. Penting itu," katanya.