News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Tidak Berubah, Indonesia Harus Tiru Filipina

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarawan dan penulis buku Asvi Warman Adam (kiri) dan moderator Kasijanto Sastrodinomo saat peluncuran buku dan diskusi mengenai mantan Presiden Sukarno di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (29/5/2012). Asvi Warman menulis buku berjudul Bung Karno dan Kemeje Arrow serta Bung Karno Dibunuh Tiga Kali. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Utama LIPI, Asvi Warman Adam mengatakan pembelajaran sejarah diperlukan agar sejarah yang di dalamnya terdapat pemikiran para pendiri bangsa tidak bergeser atau berubah seiring dengan bergantinya rezim pemerintahan. ‎

Indonesia harus meniru Filipina dalam menjaga sejarahnya sehingga tidak berubah-rubah.

‎"Bahwa di negara lain di Filipina mata pelajaran biografi Jose rizal (Tokoh Filipina), menjadi mata kuliah wajib selama satu tahun di seluruh Universitas Filipina. Kita juga harus seperti itu, sehingga pemikiran bung Karno dan bung Hatta dapat dijadikan pembelajaran," kata Asvi dalam diskusi bertajuk Rekonstruksi ‎Sejarah Nasional dan Kontroversi Kelahiran Soekarno di Gedung DPD RI, Komplek DPR/MPR, Rabu (10/6/2015).

Jangankan pemikiran, di Indonesia menurut Asvi pemahaman mengenai tempat kelahiran Soekarno masih terdapat kesalahan dan menjadi perdebatan.

Asvi menambahkan tidak perlu lagi membentuk tim pelurusan sejarah tempat lahir Soekarno. Lantaran dalam berbagai dokumen sejarah, telah jelas dituliskan bahwa Soekarno lahir di Surabaya. Yang diperlukan menurutnya adalah kelengkapan sejarah tersebut.

‎"Saya pikir tidak perlu dibentuk tim lagi, itu sudah diakui, beliau memang lahir di Surabaya. Kalau kita lihat misalnya berkas di pengadilan kolonial dahulu, tertulis beliau lahirnya memang dari Surabaya. Berkas di Politekni Bandung juga yang sekarang menjadi ITB, Soekarno lahirnya di Surabaya, yang perlu ditindaklanjuti adalah adalah Surabayanya di mana?" katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini