TRIBUNNEWS.COM - Resepsi pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda, Kamis (11/6), tidak hanya menjadi pesta kerabat dan tokoh elite yang menjadi kolega Presiden. Rakyat biasa, seperti tukang becak dan pedagang kaki lima, juga ikut "berpesta" menikmati rezeki dari hajatan anak Presiden itu.
Syahroni (57) bersama lebih dari 250 rekannya sesama pengayuh becak, sejak Kamis subuh, sudah bersiap di dekat lapangan sepak bola Banyuanyar, Banjarsari, Solo. Lapangan tersebut menjadi tempat parkir mobil tamu undangan yang menghadiri pernikahan Gibran-Selvi.
Syahroni dan teman-temannya disewa untuk mengantarkan tamu dari lapangan sepak bola itu ke Graha Saba Buana yang menjadi tempat akad nikah dan resepsi. Jarak dua tempat itu sekitar 1 kilometer. Gedung Graha Saba Buana adalah milik Jokowi dan berada tak jauh dari kediaman pribadi Jokowi.
"Alhamdulillah ikut kecipratan rezeki," kata Syahroni. Oleh pengurus paguyuban tukang becak yang dihubungi panitia pernikahan, ia dijanjikan akan mendapat bayaran Rp 150.000-Rp 250.000 untuk jasa bolak-balik mengantar tamu.
Rezeki juga dirasakan pedagang makanan di sekitar Graha Saba Buana yang ada di Jalan Letjen Suprapto. Tidak kurang dari 20 pedagang di tempat itu dikontrak untuk menyediakan makanan gratis selama berlangsungnya akad nikah dan resepsi. Wartawan dan petugas keamanan yang berjaga di sekitar tempat itu bebas menikmati makanan yang dijual pedagang di sana, antara lain siomay, ayam bakar, gado-gado, dan kupat tahu.
Suparman (47), penjual kupat tahu, mengaku dikontrak perusahaan katering Chili Pari milik Gibran untuk menyediakan 1.100 porsi pada Selasa-Kamis. Dengan harga per porsi Rp 9.000, total penjualan yang diperolehnya hampir Rp 10 juta.
"Mas Gibran merasa tidak enak kalau pendapatan pedagang di sini berkurang karena jalanan ditutup. Pedagang di sekitar sini yang tidak dikontrak juga diberi kompensasi Rp 1 juta," katanya.
Meramaikan
Hiruk pikuk pernikahan Gibran-Selvi mulai terasa sejak Selasa (9/6), saat digelar prosesi adat tembungan. Dalam prosesi itu, keluarga Presiden bertandang ke rumah calon mempelai perempuan untuk melamar. Hari berikutnya digelar prosesi siraman di rumah setiap mempelai. Malam harinya, dilanjutkan dengan midodareni di rumah mempelai perempuan.
Lebih dari 1.000 relawan pendukung Jokowi saat pemilihan presiden lalu ikut datang meramaikan midodareni ini. Mereka berasal dari sejumlah pulau di Tanah Air. Sebagian besar dari mereka datang dengan biaya sendiri dan untuk penginapan difasilitasi di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Hajatan putra Presiden ini mencapai puncaknya pada Kamis pagi saat dilangsungkan akad nikah serta siang dan malam hari saat resepsi di Graha Saba Buana. Saat akad nikah, Gibran berangkat dari rumah menuju Graha Saba Buana dengan berjalan kaki, didampingi Presiden Jokowi dan Ny Iriana. Adapun Selvi yang didampingi orangtuanya, Didit Supriyadi dan Sri Partini, berangkat dari rumahnya menggunakan kereta kuda. Kereta yang ditarik dua kuda itu milik Presiden Jokowi dan pernah digunakan saat pelantikan sebagai Presiden.
Begitu tiba di Graha Saba, kedua mempelai langsung melakukan prosesi akad nikah yang dipimpin Kepala Kantor Urusan Agama Banjarsari Mukhtaroji. Tampak di antara tamu yang datang di akad nikah itu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Seusai akad nikah langsung digelar resepsi di tempat yang sama. Resepsi ini tidak hanya dihadiri tokoh nasional dan kerabat mempelai, tetapi juga khalayak umum, seperti pedagang kaki lima dan tukang becak. Mereka dipilih dan diundang oleh Gibran.
Ikut senang