TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Indo Mineral, Suparta sempat panik saat Marketing Manager PT Mitra Maju Sukses (PT MMS), Andrew Hidayat tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Suparta pun memerintahkan staf PT MMS untuk menghilangkan dokumen-dokumen pengeluaran uang dari Andrew ke Adriansyah.
"Pada waktu itu saya panik, dan saya langsung ngomong saja untuk perintahkan Andi (staf PT MMS) untuk menghilangkan dokumen. (Dokumen)Pengeluaran uang dari Andrew kepada Adriansyah," kata Suparta saat bersaksi untuk Andrew Hidayat di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (13/7/2014).
Hakim Ketua John H Butarbutar pun menanyakan sejauh mana saksi Suparta mengetahui pemberian uang dari Andrew Hidayat ke Adriansyah. Suparta pun menyebut bahwa uang yang diserahkan Andrew ke Adriansyah di Bali untuk kegiatan Kongres PDI Perjuangan di Bali.
"Sebelum penangkapan (Andrew Hidayat) dikasih tahu Andrew, (Adriansyah) pinjam uang untuk acara kongres. Kongres PDIP di Bali," ujar Suparta.
Dalam perkara ini, Andrew Hidayat didakwa Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menyuap politikus PDI Perjuangan sebesar Rp 1 miliar. Andrew juga menyerahkan uang suap ke Adriansyah dalam bentuk mata uang luar negeri yakni 50.000 dollar AS dan 50.000 dollar Singapura.
"Terdakwa Andrew Hidayat telah memberi sesuatu berupa uang tunai dengan mata uang rupiah sebesar Rp 1 miliar, mata uang dollar Amerika Serikat sebesar 50.000 dan mata uang Singapura sebesar 50.000 kepada Adriansyah selaku penyelenggara negara yang menjabat sebagai anggota DPR periode 2014-2019," kata Jaksa Trimulyono Hendradi saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/6/2015).