TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya melihat adanya upaya menggoyang 4 pilar atau 4 konsensus dasar Bangsa Indonesia dari insiden kerusuhan dan penyerangan di Kabupaten Tolikara, Papua tepat di Hari Raya Idul Fitri kemarin.
"Ini sedang digoyang, ini yang harus diwaspadai," ujar Tantowi di kediaman Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil munas Bali, Ade Komaruddin, Jakarta, Sabtu (18/7/2015).
Tantowi mengatakan 4 konsensus dasar yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI merupakan alasan mengapa Indonesia menjadi banga yang kuat meski masyarakatnya beragam mulai dari suku, bahasa dan agama.
Tantowi mengatakan saat ini yang harus diwaspadai yaitu perang proksi atau perang yang melibatkan pihak ketiga yang sulit dideteksi, misalnya melibatkan LSM atau lembaga non-pemerintahan lain.
"Ini yang perlu disadari yaitu proxy war. Itu tidak pakai alutsista, tapi pelemahan sendi-sendi bernegara. Itu butuh waktu dan saat ini sudah jalan," ucap Tantowi.
Tantowi mengatakan berbagai kemungkinan bisa terjadi dan bisa saja dikaitkan dengan berbagai peristiwa di Papua, seperti masuknya pers asing. Namun Tantowi mengatakan tidak bisa langsung menghakimi begitu saja.
"Kita belum bisa tunjuk hidung siapa. Tapi ini jelas ada yang memainkan. Oleh karena itu tugas pemerintah mencari tahu. Ini apa grand designnya? Dan tidak boleh ragu menindak tegas siapa yang ganggu 4 konsensus dasar ini," tutur Tantowi.