TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasca insiden saat Idul Fitri, situasi dan kondisi di Tolikara dipastikan sudah aman dan kondusif. Masyarakat pun sudah kembali beraktivitas normal.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan meskipun sudah aman dan kondusif, pihaknya tetap meningkatkan penjagaan dari Polri dan TNI.
"Situasi disana aman dan kondusif, kemarin saya lihat KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani,red) masih berlangsung. Sore tadi ditutup. Yang belum terpecahkan itu masalah pengungsi," ungkap Badrodin, Senin (20/7/2015) malam di Mabes Polri.
Namun, Bupati Tolikara sudah menyanggupi akan membangun kembali puluhan kios dan musala yang dibakar. Lalu untuk pengungsi rencananya ditampung di bekas kantor Pemda yang lama.
"Menurut saya lokasi itu sudah cukup layak dan keamanan pasti kami jaga. Tapi hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pengungsi," tambahnya.
Seperti diketahui, dalam insiden di Tolikara sebanyak 63 ruko dan sebuah musala terbakar. Ruko tersebut juga berfungsi sebagai tempat tinggal bagi warga setempat, termasuk penduduk asli Papua.
Pemicu peristiwa ini yaitu adanya sekelompok warga yang melakukan pembakaran pemukiman dan kios, serta musala di Tolikara ketika jemaah di dalamnya bersiap melakukan Salat Idul Fitri, Jumat (17/7/2015) pagi.
Atas kejadian itu, warga yang hendak melakukan Salat Id di lapangan Koramil Tolikara terpaksa membubarkan diri karena takut menjadi sasaran amuk massa.