News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Insiden Tolikara

Forum Antarumat Beragama Papua Sarankan Tak Perlu ada Penahanan Tersangka di Tolikara

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SILAHTURAHMI DENGAN PRESIDEN - Presiden Joko Widodo (kiri) menerima antrian orang yang hendak berjabat tangan pada silahturahmi Idul Fitri 1436 H di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (22/7). Acara tersebut dihadiri sejumlah pimpinan lembaga negara, menteri kabinet kerja ,pejabat pemerintahan lainnya, Staf Seneg serta wartawan. Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Forum Kerukunan Antarumat Beragama di Papua, Lipiyus Biniluk, menyampaikan saran kepada Presiden Joko Widodo agar tidak perlu memperluas kasus insiden kerusuhan di Tolikara, Papua.

"Pada umumnya kami dari pihak gereja dan agama di Papua kalau boleh tidak perlu ada penangkapan dan lainnya," ujar Lipiyus usai bertemu Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Lipiyus menjelaskan saran tersebut agar tidak terjadi ekses negatif dari perluasan kasus insiden di Tolikara. Menurut Lipiyus, kerusuhan di Tolikara hanya sebatas adanya miskomunikasi saja.

"Itu sebenarnya hal sepele tapi tidak dijalankan komunikasi, makanya terjadi. Kalau terjadi penangkapan nanti eksesnya tidak baik. Itu disampaikan forum agama, NU di Papua, kepala lembaga adat papua," ucap Lipiyus.

Lipiyus membenarkan dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Papua adalah anggota pemuda dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI).

"Dua ini dari anggota jemaat Injili, mereka anggota pemuda. Mereka sudah dibawa hari ini ke Polda Papua. Nanti bukti akan membuktikan siapa yang salah dan benar," kata Lipiyus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini