TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto mendukung adanya evaluasi Masa Orientasi Siswa (MOS) di sekolah. MOS sedang menjadi sorotan publik karena diduga adanya unsur kekerasan dalam kegiatan tersebut.
"Ya kita setuju untuk ospek itu dievaluasi," kata Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/7/2015).
Ia mengingatkan persoalan kekerasan yang terjadi dalam kegiatan MOS. Pasalnya, kekerasan tidak baik untuk perkembangan remaja. "Saya rasa ini bisa dikembangkan dan ditinjau dan ditindak secara cepat karena ini bisa merugikan bagi kepentingan generasi muda kita," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan siswa yang terbukti menggunakan kekerasan, ancaman, atau paksaan terhadap siswa baru pada masa orientasi siswa (MOS) terancam dikeluarkan.
"Kita sudah ketat. Kalau senior yang melakukan MOS itu ada kekerasan ataubullying, hukumannya kita keluarkan dari sekolah negeri," kata Basuki atau Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (27/7/2015).
Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah mengimbau seluruh sekolah di wilayah DKI meninggalkan seluruh tradisi perpeloncoan siswa baru yang menyimpang di awal tahun ajaran.
Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 59/SE/2015 tentang Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) Tahun Pelajaran 2015/2016.