News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gugatan Praperadilan

Gara-gara Kejar Tayang, Kejaksaan Kalah di Sidang Praperadilan Dahlan

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan meninggalkan ruangan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/6/2015) malam. Dahlan Iskan diperiksa sebagai saksi selama 10 jam terkait kasus pengadaan BBM jenis High Speed Diesel dari PT Trans Pasifik petrochemical indotama (TPPI) pada tahun 2010. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Banyak pihak berkomentar setelah Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan seluruh dalil permohonan Dahlan Iskan terkait statusnya sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

‎Peneliti Indonesia Legal Roundtable, Erwin Natoesmal Umar, menilai putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu merupakan pukulan telak bagi Kejaksaan. "Ini harus jadi pembelajaran bagi Kejaksaan agar ke depannya hati-hati memberantas korupsi," ucap di Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Menurut dia, Kejaksaan tidak bisa memberantas korupsi secara serampangan pasalnya dikhawatirkan banyak tersangka yang mengajukan praperadilan dan mereka akan menang di pengadilan.

"Sepertinya Kejaksaan sedang kejar tayang untuk membidik kasus korupsi. Saya khawatir jika perspektifnya demikian akan merusak substansi pemberantasan korupsi yang sebenarnya," tegas Erwin.

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan Dahlan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan 21 proyek gardu listrik jaringan Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini