TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Helikopter Bolgo milik TNI Angkatan Darat yang lagi bertugas di Papua diduga ditembak, Kamis (6/8/2015) pagi. Sebuah lubang sebesar peluru ditemukan di badan helikopter. Namun, proyektil belum ditemukan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wuryanto menjelaskan, awalnya helikopter yang dikemudikan Kapten Penerbang I Ketut Adi Saputro didampingi kopilot Letda Penerbang Adam hendak mengantarkan logistik bagi prajurit TNI di Yonif 754 /ENK di Pos Jila Distrik Jila. Heli berangkat dari Timika.
"Pukul 07.55 WIT, heli sudah mendekati lokasi tujuan. Tapi karena cuaca buruk, helikopter tidak berani mendarat," ujar Wuryanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis malam.
Heli sempat berputar-putar di sekitar tujuan untuk mencari celah agar dapat mendarat. Namun, karena cuaca semakin buruk, pilot memutuskan kembali ke Timika. Saat itulah, pilot dan kopilot merasakan adanya benda yang menghantam badan pesawat sebelah kiri.
Pukul 08.55 WIT, helikopter mendarat di Hanggar Air Fast Timika untuk dicek. Personel pun menemukan lubang mirip lubang hasil tembusan peluru di bagian fuel shell. Tim sampai mengecek dan meneliti dua kali lubang itu.
"Tim menduga lubang itu hasil dari proyektil peluru 5,56 milimeter. Tapi proyektilnya belum ketemu hingga saat ini," ujar Wuryanto.
Saat ini, lanjut Wuryanto, mekanik Penerbad masih memeriksa keseluruhan bodi helikopter untuk memastikan keberadaan proyektil yang tertinggal. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pengiriman logistik yang tertunda akan dilakukan menunggu cuaca baik.
Penulis: Fabian Januarius Kuwado