TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fadli Zon mengaku semakin khawatir dengan kondisi nilai tukar rupiah yang semakin lemah terhadap dollar Amerika Serikat.
Wakil Ketua DPR Fadli pun mengaku sudah menyampaikan kekhawatirannya ini kepada Presiden Joko Widodo saat pertemuan di Istana Bogor, Rabu (5/8/2015).
"Saya sampaikan ke Presiden, 'Pak Presiden, kita ini sudah masuk tahap awal kritis'," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/8/2015).
Fadli mengatakan, laju depresiasi rupiah di pemerintahan Jokowi sudah terbilang cukup tinggi dibanding pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat pemerintahan SBY, kata Fadli, pemerintah masih bisa menikmati rupiah di angka Rp 9.000 per dollar AS. Namun saat ini, rupiah melemah hingga Rp 13.500 per dollar AS.
"Artinya sudah hampir 50 persen. Lebih baik kita warning dari jauh-jauh hari daripada nanti kita kaget," ucap Politisi Partai Gerindra ini.
Mendengar masukan yang dia berikan itu, kata Fadli, Presiden Jokowi tidak memberikan bantahan.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut juga tidak memberikan bantahannya.
"Saya tidak tahu artinya apa, tapi kita mengharapkan pemerintah harus siap mengantisipasi ini," ucap politisi Partai Gerindra itu.(Ihsanuddin)