Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melantik Darmin Nasution sebagai Menteri Kordinator Perekonomian menggantikan Sofjan Djalil, yang digeser menjadi Kepala Bappenas, Rabu (12/8/2015) siang.
Berdasarkan catatan Tribun, Darmin yang pernah menjabat Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia dan mantan Gubernur Bank Indonesia ini, bersama Direktur Utama PT Indosat Alexander Rusli, pernah dimintai pandangannya oleh Jokowi terkait substansi ekonomi, Jumat (3/7/2015).
"Presiden mengajak ngomong substansi ekonomi. Saya kira beliau ingin minta pendapat banyak orang," ujar Darmin kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan usai bertemu Presiden. Ia menjelaskan, substansi ekonomi banyak tapi tak melenceng dari substansi.
Sepakat dengan Darmin, Alexander Rusli mengaku hanya berdiskusi soal ekonomi secara umum dengan mantan wali kota Solo itu. Ia datang untuk memberi dukungan dan melengkapi keterangan Darmin soal infrastruktur telekomunikasi.
"Pak Darmin bicara soal ekonomi, bagaimana uang trickling down dari atas ke bawah sudah mulai terasa di pasar. Ya saya menambahkan masalah permodalan, financial inclusion, seperti itu. Tidak spesifik, sebentar sekali," ujar Rusli.
Menurut mantan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2000-2007 tersebut, Jokowi banyak bertanya kepada keduanya mengenai pandangan-pandangan, termasuk soal aliran belanja pemerintah.
Darmin Nasution lahir di Tapanuli, Sumatera Utara, 21 Desember 1948. Ia pernah menhabat Gubernur Bank Indonesia, Direktur Jenderal Pajak. Ia menggondol gelar doktor ekonomi dari Universitas Paris.