TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Sebelum menjadi pilot senior di Trigana Air, Capt Hasanuddin rupanya pernah bekerja sebagai seorang office boy (OB) di Pusat Latihan Penerbangan (PLP) Curug. Kegigihan dan keuletannya berhasil membuatnya lolos menjadi pilot.
Keponakan Hasanuddin, Ridwan Iskandar (36) menuturkan, Hasanudin bukanlah berasal dari keluarga pilot maupun keluarga berada.
"Orangtua pak Hasanuddin profesinya cuma penjual ikan asin. Jadi nggak ada latar belakang pilot di keluarga kami. Beliau pelopornya. Padahal, dulu dia cuma jadi office boy disana," kata Ridwan.
Sekitar 35 tahun silam, PLP Curug membuka pendaftaran penerimaan pilot. Hasanuddin yang memang tertarik dengan dunia penerbangan pun ikut mendaftar.
"Karena orangnya cerdas dan pintar, dia lolos tes, dan akhirnya jadi pilot senior. Perjuangannya memang berat, tapi kini dia bisa jadi contoh dan teladan bagi kami," kata Ridwan.
Menjadi pilot dengan penghasilan besar pun tidak lantas membuat Hasanudin lupa daratan.
"Dia ikut jadi bendahara pembangunan masjid di sini. Setiap hari Rabu, selalu ada pengajian di rumahnya. Kalau dia sedang tidak ada, ibu Siti Zaenab tetap mengadakan pengajian," kata Ridwan. (Banu Adikara)