TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Walau terbilang belum cukup lama tinggal di Jalan Bitung Cisereh, pilot Trigana Air Kapten Hasanudin dikenal sebagai pribadi ramah yang suka berbaur dengan tetangganya.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, pihak keluarga Kapten Hasanudin masih menunggu dengan pasrah kelanjutan kabar tragedi Trigana Air di Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.
Rumah duka Hasanudin di Jalan Bitung Cisereh, RT 02/05, Kampung Kadu Jaya, Curug, Kabupaten Tangerang pun masih dibanjiri pelayat.
"Orangnya agak pendiam memang. Tapi baik sekali hatinya. Sama tetangga juga ramah banget," kata Jaenab, adik sepupu Hasanudin yang tinggal tidak jauh dari rumah duka.
Menurut Jaenab, karena padatnya jadwal, Hasanudin jarang berada di rumah. Hasanudin dan keluarganya sendiri baru tinggal disana selama lima tahun.
"Seminggu paling cuma sehari-dua hari saja ada di rumah. Kalau lagi ada di rumah, dia suka buka pengajian di rumahnya. Makanya, tetangga jadi pada kenal dia," kata Jaenab.
Jaenab mengatakan, Hasanudin juga dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan suka memberi. "Dia suka bantu tetangga dan keluarga yang sedang kesusahan ekonomi. Pokoknya hatinya baik sekali," katanya.
Cholil, salah satu tetangga Hasanudin juga membenarkan hal tersebut. "Orangnya tegas sekali. Tapi baik dan santun ke warga sekitar. Tidak sombong juga, mau berbaur sama kami," kata Cholil.
Cholil juga mengaku sangat kaget saat pertama kali melihat nama Hasanudin di pemberitaan kecelakaan Trigana Air.
"Pas baca kan dikasih tahu nama pilotnya Hasanudin. Saya pikir Hasanudin lain. Nggak tahunya bener ternyata bapak," kata Cholil. (Banu Adikara)