Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pegawai Trigana Air yang pada hari Rabu (19/8/2015) di Kantor Trigana yang berada di Komplek ruko Puri Sentra Niaga, Kalimalang, Jakarta masih bungkam soal informasi terbaru tentang jatuhnya pesawat Trigana Air di Desa Atenok, Kecamatan Oksop, Pegunungan Bintang, Papua.
Kendati demikian, kantor Trigana Air masih melakukan aktivitas seperti biasa. Seorang staf yang berada di dalam kantor mengatakan semua informasi tentang kondisi terkini pesawat Trigana Air, dipegang oleh Humas Trigana Air.
Pada Selasa (18/8/2015), 54 Jenazah Trigana Air berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Kebanyakan jenazah tersebut dalam kondisi yang tidak utuh. Kini Jenazah tersebut sedang dalam proses evakuasi oleh seratusan personil melalui jalur darat. Berikut kronologis penemuan dan evakuasi jenazah Trigana Air, berdasarkan penuturan Deputi Operasional, Basarnas, Mayjen TNI Heronimus Guru.
Sama halnya dengan evakuasi 54 Jenazah, Blackbox yang ditemukan pada pukul 14.38 WIT tersebut akan dibawa ke Oksibil untuk kemudian diterbangkan ke Sentani, Papua. Pemindahan Blackbox Trigana PK-YRN juga dilakukan melalui jalur darat.
Untuk diketahui Pesawat Trigana dengan Nomor registrasi PK-YRN dengan nomor penerbangan IL-257 hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS), Minggu (16/8/2015).
Pesawat Take Off dari Bandara Sentani pukul14.22 LT ETA, dengan estimasi tiba pada pukul 15.04 LT. Pukul 14.55 pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil. Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.