Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia seleksi menggunakan banyak aspek untuk mendapatkan calon pimpinan KPK sesuai kriteria. Bahkan, pansel mempertanyakan alasan calon pimpinan KPK, Saut Situmorang, tak memasukkan nama orangtuanya sebagai tokoh panutan dalam hidupnya.
"Kalau dimasukkan nanti jadi lucu, Bu," kata Saut menjawab pertanyaan anggota pansel calon pimpinan KPK, Harkristuti Harkrisnowo dalam wawancara terbuka di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Staf Ahli Kepala BIN itu mencantumkan Lord Acton dan George Washington sebagai tokoh panutan dalam catatan hidupnya. Lord Acton merupakah seorang tokoh penganut paham liberal dan George Washington adalah mantan Presiden Amerika Serikat.
Harkristuti menilai jawaban Saut itu sebagai sesuatu yang aneh. Sebab, hanya Saut di antara calon pimpinan KPK yang tidak menuliskan nama orangtua sebagai tokoh panutan dan lebih memilih tokoh dari luar negeri.
"Nanti, Anda jangan-jangan dibilang durhaka lho, karena semua cantumkan nama orangtua," beber Harkristuti.
Pansel juga mengklarifikasi sejumlah informasi negatif tentang rekam jejak Saut, di antaranya kepemilikan mobil mewah, ketidakpatuhan membayar membayar pajak kendaraan hingga ada tidaknya misi khusus BIN, sehingga ia ingin menjadi pimpinan KPK.