TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nawacita secara manifes mencantumkan kesadaran ideologi dan kesadaran sejarah. Namun dalam prakteknya belum cukup mewujudkan visi misi itu terutama dalam kurikulum pendidikan.
Hal itu disampaikan Puti Guntur Soekarno dalam seminar nasional yang diadakan program studi pendidikan sejarah Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta & PKPS FIS UNJ, di Gedung Sertifikasi Guru lantai sembilan UNJ, Jakarta, Kamis (27/8/2015).
Menurut anggota komisi X DPR RI ini Pendidikan Pancasila dalam kurikulum 2013 disahkan untuk diajarkan langsung dan pendidikan sejarah memiliki jam ajar satu sampai enam jam. Sementara pascanawacita justru lebih banyak kembali ke kurikulum 2006.
"Pendidikan Pancasila sebagai wujud mendidik kesadaran ideologi dan pendidikan sejarah, dan sebagai wujud kesadaran sejarah, justru minus prioritas" ujar cucu Presiden Soekarno ini.
Acara bertema 'Pengejawantahan Nawacita dalam pembelajaran sejarah di sekolah'. Adapun nara sumber yang hadir diantaranya Puti Guntur Soekarno (DPR RI Komisi X), Prof Diana Nomedya (Guru Besar Sejarah UNJ) dengan dipandu moderator Oki Setiana Dewi.