TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengeluarkan rancangan rencana strategis 2015-2019.
Dalam dokumen yang diterima, kegiatan DPR sebagian besar dilaksanakan dalam kawasan Gedung DPR RI.
Namun, sarana dan prasarana yang tersedia tidak mampu menampung kebutuhan saat ini. "Untuk menyesuaikan perkembangan kegiatan DPR RI telah dilakukan perencanaan dan penataan kawasan dan gedung DPR RI selain upaya pemugaran dan pemeliharaan yang dilakukan secara periodik," tulis dokumen yang diperoleh Tribunnews.com, Selasa (1/9/2015).
Salah satu fasilitasnya yang diperlukan adalah klinik modern yang memenuhi standar tertentu. Klinik tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan fasilitas medis, paramedis dan adminitrasi secara optimal bagi anggota DPR, keluarga, pegawai setjen DPR RI beserta keluarga, tenaga ahli dan staf adminitrasi yang berjumlah kurang lebih 10.000 orang.
"Berdasarkan kebutuhan tersebut diperlukan peningkatan sarana dan prasarana serta tenaga medis dan paramedis antara lain fasilitas IGD, rehabilitasi medis, radiodiagnostik, laboratorium, instalasi farmasi dan dokter spesialis," tulis dokumen itu.
Selain itu, dalam dokumen tertulis anggota DPR merupakan representasi dari masyarakat. Sehingga masyarakat memiliki hak menyampaikan aspirasi secara langsung maupun tidak langsung. Pembangunan alun-alun demokrasi dapat menjadi salah satu tempat untuk menampung aktivitias tersebut dengan memperhatikan lokasi yang memiliki latar ikon Gedung DPR RI.
"Mampu memuat 10.000 demonstran, dan 100 bus, terbuka, tidak mengganggu lalu lintas, tersedia panggung orasi, tidak mengganggu kerja anggota DPR RI, aman," tulis dokumen itu.