Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada upaya menggiring opini di masyarakat terkait pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.
Pernyataan tersebut disampaikan Arief Rachman, selaku Dewan Presidium
Koalisi Masyarakat Peduli Parlemen.
"Info di masyarakat dipolitisir dan sangat tendensius," tutur Arief Rachman ditemui di Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Dia menjelaskan, kehadiran Setya Novanto dan Fadli Zon di Amerika Serikat dalam rangka agenda Inter Parliamentery Union (IPU) Speakers Conference atau Konferensi Ketua Parlemen Dunia ke-4 pada 31 Agustus-2 September 2015.
Sebagai delegasi Indonesia mereka berupaya mengundang investor luar negeri untuk hadir di tanah air, salah satunya Donald Trump yang sedang mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.
"Kunjungan itu rangkaian acara kenegaraan dan sebagai upaya mendatangkan investasi. Dia pengusaha (Donald Trump,-red) besar. Kalau ini positif maka ada investasi di Indonesia," tuturnya.
Dia mengklaim opini itu sengaja dibuat sejumlah politisi PDI Perjuangan di DPR yang menginginkan supaya Setya Novanto dan Fadli Zon lengser dari jabatan.
Dia menyebut partai berlambang kepala banteng itu menginginkan salah satu anggota partai menjadi pimpinan DPR.