TRIBUNNEWS.COM - Dana Desa menjadi andalan menggerakkan ekonomi desa. Lantaran itulah, Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Marwan Jafar menaruh perhatian besar agar dana tersebut segera tersalurkan ke desa.
Menteri Marwan berharap jangan ada lagi Dana Desa mengendap di rekening pemerintah daerah.
“Kepada teman-teman kepala daerah untuk kesekian kalinya saya ingatkan, soal Dana Desa ini segeralah salurkan ke desa. Kalau lambat merealisasikan, ingat adanya sanksi penundaan dana alokasi umum dan atau dana bagi hasil daerah,” kata Menteri Marwan di Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Menteri Marwan mengingatkan pemerintah telah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang mempermudah proses administrasi bagi Pemda untuk mempercepat penyaluran Dana Desa.
Salah satunya, program alokasi dana oleh pemerintah desa yang menjadi syarat pencairan dibuat lebih sederhana. Menurutnya, dana desa pun bisa menjadi penggerak pembangunan infrastruktur desa.
Dana itu pun bisa dipakai menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan kerja di desa untuk mengatasi pengangguran, kemiskinan, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Lebih lanjut, Menteri Marwan mengingatkan para kepala daerah mencermati dan merespon cepat laporan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu ihwal penambahan jumlah penduduk miskin di perdesaan.
Lembaga itu mencatat pada September 2014 jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 28,28 juta. Pada April 2017, jumlah penduduk miskin menjadi 28,59 juta jiwa. Itu berarti, ada kenaikan positif jumlah penduduk miskin 860.000 jiwa.
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United Liga Inggris Minggu 25 Februari 2024 Pukul 03.00 WIB
Piala Liga Inggris Carabao Cup Chelsea Vs Middlesbrough: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
“Harus ada respons cepat dari para kepala daerah dengan secepat-cepatnya menyalurkan dana desa, agar bisa langsung digunakan membangun infrastruktur desa seperti jalan, irigasi, sanitasi, dan sebagainya,” tandas Marwan.
Data terkini Kementerian Keuangan RI mencatat hingga pekan terakhir September 2015, sebanyak Rp 16,67 triliun atau 80 persen dari Rp 20,766 triliun Dana Desa yang dialokasikan dalam APBN 2015 telah disalurkan pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia.
Sementara, realisasi serapan dana di tingkat desa mencapai Rp 7,4 triliun. Angka ini setara dengan 36 persen dari total penyerapan.
Tahun depan, andai seluruh Dana Desa bisa terserap maksimal, akan ada perubahan data jumlah penduduk miskin di perdesaan. Penyerapan maksimal Dana Desa akan menyusutkan 3,2 persen penduduk miskin di perdesaan.
Di sisi lain, penyerapan maksimal itu juga akan membuat pertambahan hingga 1,25 juta orang mendapatkan pekerjaan.
Komitmen Pemerintah
Marwan mengingatkan, komitmen membangun desa sangat penting karena dari 74.093 desa di Indonesia, hanya 2.904 (3,91 persen) masuk kategori desa maju. Sedangkan 20.175 (27,23 persen) adalah desa tertinggal dan 51.014 (68,85 persen) adalah desa berkembang.
Dengan adanya Dana Desa, lanjut Marwan, desa-desa tertinggal akan dikebut untuk maju dan mengejar ketertinggalannya. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus menaikkan dana desa dari tahun ke tahun.
Lebih lanjut, Marwan mengatakan, Dana Desa tahun ini sebesar Rp 20,7662 triliun dan rata-rata per desa mendapat Rp 280,3 juta. Sementara tahun depan Dana Desa akan dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 47,6847 triliun dan rata-rata per desa mendapat Rp 643,6 juta.
Pada 2017, Dana Desa akan dinaikkan menjadi Rp 81,1843 triliun. Maka dari itu, rata-rata per desa bakal mendapat Rp 1,09 miliar.
Tahun depan, andai seluruh Dana Desa bisa terserap maksimal, akan ada perubahan data jumlah penduduk miskin di perdesaan.
Penyerapan maksimal Dana Desa akan menyusutkan 3,2 persen penduduk miskin di perdesaan.
Sementara, penyerapan maksimal itu juga akan membuat pertambahan hingga 1,25 juta orang mendapatkan pekerjaan. (advertorial)