Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menilai program bela negara bukan wacana baru, tapi untuk merealisasikan program ini akan banyak menimbulkan kendala.
"Salah satu kendala itu bagaimana dengan anggaran dan tujuannya seperti apa. Kurikulumnya nanti seperti apa," kata Fadli kepada wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Politikus Gerindra itu menuturkan, program bela negara jangan hanya sekadar dimunculkan tapi implementasinya tidak jelas. Dibanding menjalankan program bela negara, lebih baik pemerintah fokus di bidang ekonomi.
"Bagaimana memperbaiki kehidupan ekonomi masyarakat saat ini makin susah. Harus fokus ke situ," tutur dia.
Kalau memang anggaran cukup dan situasi ekonomi dalam keadaan normal, program bela negara dapat dipertimbangkan untuk dijalankan. Menurut Fadli, saat ini Indonesia masih menghadapi banyak masalah.
"Saya kira sekarang enggak ada urgensinya bela negara. Mengurusi asap saja kita enggak bisa," tandas dia.
Kementerian Pertahanan berencana merekrut 100 juta kader bela negara dalam waktu 10 tahun. Mereka disiapkan untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.