News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

1 Tahun Pemerintahan Jokowi

Revolusi Mental dan Slogan Kerja Jokowi Belum Terasa

Penulis: Eri Komar Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki menerima kunjungan Pengurus Asosiasi Industri Alat Besar Indonesia ( HINABI ) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional ( LPJKN), di istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/10) siang. TRIBUNNEWS/SETPRES

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis IM Center, Ichsan Malik, menilai slogan 'kerja kerja kerja' Presiden Joko Widodo belum terasa.

Menurut Malik, selain sektor ekonomi dan infrastruktur, kini Indonesia malah dilanda bencana asap.

"Memang belum banyak yang bisa kita lihat setelah slogan-slogan kerja, kerja dan kerja serta berfokus kepada ekonomi dan infrastruktur," kata Malik saat diskusi bertajuk 'Gerakan Nasional Pencanangan Hari Bhineka Tunggal Ika' di Museum Gedung Joang 45, Jakarta, Sabtu (17/10/2015).

Selain itu, Malik juga menyoroti semangat Relolusi Mental yang digalakkan Jokowi. Kata dia, hasil Revolusi Mental juga belum terasa di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Contoh kasus kekerasan terhadap rumah ibadah di Tolikara Papua dan Singkil provinsi Aceh baru-baru ini merupakan contoh.

Menurut Malik, di Indonesia kini justru berkembang inteleransi menyusul adanya kekerasan yang berujung pengrusakan rumah ibadah.

Untuk itu, Malik mengatakan Indonesia harus kembali kepada amanat pembukaan UUD 1945. Kata Malik, itu penting untuk semua saling menghormati dan menghargai.

Malik mengatakan, sebenarnya keberagaman masyarakat Indonesia khususnya menyangkut SARA sebenarnya bisa diselaraskan melalui revolus mental.

Keberagaman Indonesia telah menyadari keragaman sebagai kekuatan. Menurut dia, negara lain menghargai Indonesia karena berhasil menjaga keragaman SARA.

"Bangsa lain menghargai karena bangsa ini berhasil mengintegrasikan seluruh perbedaan SARA yang ada tidak ada bangsa dan negara yang begitu beragam seperti Negara dan bangsa Indonesia," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini