TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II DPR batal menggelar rapat dengan Menteri BUMN Rini Soemarno pada hari ini. Anggota Pansus Pelindo II asal PKS Refrizal mengaku bingung dengan pembatalan tersebut.
"Makanya kita bingung sebagai anggota, kok tiba-tiba batal. Siapa ini yang buat. Harusnya rapat internal dulu. Sudah ada undangannya kok ganti-ganti saja," imbuh Refrizal di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Fraksi PKS, kata Refrizal, semangat untuk Pansus Pelindo II untuk melakukan pembenahan.
Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan pihaknya konsisten Pansus Pelindo tidak untuk menarget seseorang.
Oleh karenanya, ia heran pembatalan pemanggilan Rini Soemarno.
"Hari ini dengan Menteri BUMN, saya tanya kemarin sudah siap. Ternyata batal. Mungkin alat serang untuk menteri BUMN masih kurang kali. Kan targetnya satu, Menteri BUMN harus direshuffle. Alat serangnya masih kurang," ujarnya.
Refrizal menduga adanya kepentingan politik dalam Pansus Pelindo II terkait Rini Soemarno. Pasalnya, jika targetnya hanya Dirut Pelindo II PDIP bisa saja meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Rini mengganti RJ Lino dan persoalan akan selesai.
"Kalau enggak cocok dengan Dirut Pelindo, PDI-P kenapa enggak suruh Jokowi ganti? Kalau anda enggak suka sama orang ini, bilang saja sama Jokowi," kata Refrizal.
Ia pun mendorong anggota Pansus agar mengubah semangat dari usaha politisasi menjadi pembenahan BUMN di Bidang pelabuhan. Karenanya, Pansus harus diarahkan untuk membenahi sistem.
"Tanjung Priok, kalau Rusak, ekonomi kita terganggu. Yang senang Singapura. 70 persen kita itu tergantung Tanjung Priok. Kita sih senang berpolitik. Tapi masa rakyat harus susah. Pembenahan dong semangatnya, yang kurang diperbaiki," kata Politikus PKS itu.
Bagi PKS, katanya, dengan musuh saja harus berlaku adil. Apalagi dengan Pelindo yang bukan musuh.
"Yang baik bilang lah baik. Pelindo II tiga tahun berturut-turut dapat penghargaan di Asia. Dirutnya siapa? Kok enggak disebutin? Kenapa enggak disebutin? Emang ada yang lain dapat penghargaan. Yang baik bilang lah baik, yang menyimpang masukin penjara. Saling hargai kita," katanya.