Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Banggar DPR Said Abdullah yakin rapat paripurna pembahasan RAPBN 2016 yang akan digelar Jumat 30 Oktober besok tidak akan gagal.
"Besok tidak akan gagal, paripurna tidak akan gagal. RAPBN kan untuk rakyat," kata Said di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Mengenai kritikan Koalisi Merah Putih (KMP) terhadap serapan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang rendah pada APBNP 2015, Said menyetujuinya. Ia mengakui serapan PMN masih rendah.
Namun, ia mengingatkan realitas politik di Komisi VI DPR. Dimana PDIP tetap memperjuangkan PMN untuk kedaulatan pangan dan infrastruktur.
"Jadi bukan (PDIP) tidak setuju PMN tapi kalau kedaulatan pangan dan infrastruktur iya (didukung). Kalau Perbankan jangan dulu lah," ujar Politikus PDIP itu.
Said mengatakan PMN tetap dibutuhkan sepanjang untuk kedaulatan pangan dan infrastruktur. Ia pun mengatakan PDIP menyetujui PMN untuk program tersebut.
"Diluar itu penolakan, bukan penolakan terhadap APBN tetapi PMN yang kurang tepat sasaran," katanya.
Sebelumnya, Pengesahan RAPBN 2016 akan dijadwalkan pada 30 Oktober setelah ditunda dari jadwal sebelumnya pada 22 Oktober 2015. Hingga saat ini masih terjadi pembahasan RAPBN 2016 di badan anggaran.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto mengatakan tidak ada yang terganjal dalam pengesahan RAPBN 2016, namun hanya belum selesai pembahasannya. Dia pun berharap pembahasan RAPBN 2016 bisa selesai hari ini.
"Mudah-mudahan hari ini bisa selesai, bisa diambil kesimpulan dan bisa diketok di paripurna," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Politikus Demokrat itu menuturkan, jika memang kemungkinan terburuk pembahasan RAPBN 2016 tidak selesai, maka akan digunakan APBNP 2015. Menurutnya, ada kerugian jika menggunakan APBNP 2015, karena program-program tahun depan akan berbeda dengan program saat ini.
"Memang yang terbaik (pembahasan) bisa selesai hari ini. Sehingga bisa diketok besok di paripurna," tuturnya.