Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika tak ingin terjebak, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak boleh serta merta mempercayai keterangan Evy Susanti di persidangan yang kerap berubah.
"Enggak sinkron ucapan Evy dengan Gatot. KPK jangan terjebak seperti kasus BG. Jangan sampai blunder kalau tidak ada bukti, jangan omongan Evy sebagai dasar kuat," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Rahmat Bagja, Selasa (3/11/2015).
Keterangan berbeda antara Gatot dan Evy membuat tanda tanya besar. Menurut Rahmat, aneh jika Evy tahu segalanya terkait pemerintahan daerah di Sumatera Utara, padahal statusnya sebagai istri kedua Gatot.
"Siapa dia? Katanya pengusaha, kapan usahanya? Apa usahanya? Hubungannya apa dengan pemerintahan?" tanya Rahmat.
Masih kata Rahmat, KPK juga terlihat tidak memamerkan siapa Evy sebenarnya. Hal itu berbeda dengan wanita-wanita yang sempat membuat KPK heboh karena kedekatannya dengan terduga koruptor.