TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Jangan sampai ada pembakaran baru."
Demikian diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada semua pihak agar tetap waspada meski jarak pandang di wilayah yang terkepung asap telah berangsur pulih dan kualitas udara juga semakin membaik.
Apalagi, kata Jokowi, mengingat el nino masih kuat dan akan memberikan dampak pada berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia.
"Khususnya sebelah selatan khatulistiwa," ujar Presiden Joko Widodo ketika memulai Rapat Terbatas tentang Tindak Lanjut Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (5/11/2015).
Berdasarkan laporan terakhir yang diterima Presiden, terlihat sebagian kondisi cuaca di Sumatera dan Kalimantan sudah mulai membaik.
"Hujan turun di beberapa wilayah daerah terdampak," ucap Presiden.
Titik panas sudah mulai berkurang. Titik panas di Sumatera masih ada 53 titik. Sedangkan Kalimantan ada 124 titik.
Presiden menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan laporan dari BMKG memperkirakan awal Desember baru mulai musim hujan. "Itupun hujannya kemungkinan dibawah normal," ujar Presiden.
Untuk itu, Presiden meminta untuk tidak lengah. Pun menegaskan jangan sampai ada pembakaran baru.
"Pemadaman api melalui operasi udara dan darat harus terus dilakukan," ucap Presiden.
Patroli di daerah-daerah yang sudah berhasil memadamkan kebakaran agar ditingkatkan untuk menjaga jangan sampai terbakar lagi atau timbul titik api baru. "Pemadaman di Sumsel dan Papua harus terus dan segera dilaksanakan," ucap Presiden.
Sejalan dengan itu, pelayanan bagi korban dampak kebakaran harus terus berjalan. Akses layanan kesehatan harus terus siaga 24 jam, rumah singgah dan sekolah aman asap terus disediakan.