TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kalau sudah Merdeka 70 tahun ini masih saja berkutat masalah SARA, kapan Indonesia akan maju?"
Begitu pernyataan yang dilontarkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam rangka memperingati hari pahlawan yang jatuh pada hari ini, 10 November 2015.
Menurut Tjahjo, jika negara Indonesia bisa merdeka berkat tangis, keringat, darah dan nyawa para pahlawan terdahulu, sekarang sudah semestinya masyarakat Indonesia mengisi kemerdekaan dengan mengamalkan pancasila.
Tidak boleh berpangku tangan. Tegas Tjahjo semangat Bhinneka Tunggal Ika pun harus tegak berdiri. Dipertahankan, tak hanya menjadi semboyan belaka.
"Mari kita berjuang untuk negara kita, meneruskan perjuangan para pejuang bangsa, pendiri bangsa, proklamator, pendahulu kita," ujarnya.
Menjadi pahlawan, lanjut mantan Sekjen PDIP itu juga harus berani mengabil sikap. Netral, bahkan kata Tjahjo sama dengan menghianati kemerdekaan.
"Kita harus berani mengambil sikap 'siapa kawan siapa lawan', apabila negara dalam keadaan kritis dan kita sebagai warga negara Indonesia bersikap netral akan masuk neraka jahanam kelak," serunya.