TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PPP Syaifullah Tamliha mengkritik kinerja Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.
Lukman merupakan kader PPP.
Tamliha menyoroti kinerja Lukman terkait kuota jemaah haji asal Indonesia.
"Bagaimana kerjanya, masa harus presiden lobi Arab Saudi, untuk kuota 10 ribu, itu kan menteri agama saja, tidak usah presiden. Itu permainan ecek-ecek," kata Tamliha dalam diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Anggota Komisi I DPR itu juga menyoroti kasus jatuhnya crane serta insiden Mina. Ia mempertanyakan penanganan korban jamaah haji asal Indonesia.
"Bagaimana mayat yang hilang. Bagi Iran, jenazah disambut karpet merah. Disini namanya belum kelar sampai sekarang," katanya.
Ia juga menilai kinerja Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait kekisruhan partai Golkar dan PPP. Ia mengatakan menteri bekerja untuk presiden. Bila dipertahankan hal itu berarti menteri tersebut melakukan sesuai perintah presiden.
"Kalau presiden bilang teken, saya teken, ini kepentingan politik," tuturnya.
Namun, Tamliha memuji kinerja Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi. Menteri tersebut dinilai Tamliha, cekatan.
"Kalau disikat, tandanya ada yang ingin mengganti dia. Saya sering rapat dengan beliau. Saya tahu dia," ujarnya.
Menurut anggota Komisi I DPR, reshuffle menteri merupakan kewenangan presiden. Tetapi, ada baiknya melihat dari sejumlah parameter. Salah satunya menjalankan nawacita presiden.
"Lihat saja kalau kerjanya belok-belok," katanya.