News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

Akbar Faisal Wacanakan Reposisi Kepemimpinan DPR

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III dari Partai Nasional Demokrat, Akbar Faisal sedang memberikan keterangan kepada para awak media, mengenai sikap partainya yang tidak ingin ada wacana yang memicu kontroversi bagi masyarakat, pada cara presentasi survei SMRC tentang kinerja Gubernur Ahok di Hotel Saripan Pacific, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015). TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Akbar Faisal menilai DPR telah diserang bertubi-tubi serta terganggu secara kelembagaan.

Hal itu menanggapi ‎laporan Menteri ESDM Sudirman Said terkait adanya politikus yang mencatut nama presiden dan wakil presiden.

Sudirman mengakui politikus tersebut adalah Ketua DPR Setya Novanto.

"Kasihan DPR, kasihan juga Pak Novanto, bebannya berat sekali. Secara kelembagaan tidak bagus. DPR harus mengimbangi upaya pemerintah. Upaya istana yang sedang coba perbaiki performa. DPR juga harus berusaha untuk itu," kata Akbar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Menurut Akbar, kondisi tersebut membuat kinerja DPR bertambah berat.

Mengenai benar atau tidaknya dokumen tersebut, Politikus NasDem itu menilai secara moral telah mengganggu.

"Menurut saya, ini saatnya bagi kita untuk mengambil sikap, merevisi atau kocok ulang, meninjau ulang porsi kepemimpinan DPR, termasuk di alat kelengkapan yang lain," katanya.

Ia mencontohkan reshuflle yang dilakukan pemerintah. Akbar pun menilai DPR juga bisa melakukan hal tersebut dengan mewacanakan istilah baru reposisi kepemimpinan DPR.

"Sama sekali bukan untuk suka atau tidak suka, tapi menyelamatkan hal yang lebih besar. Ini saat yang tepat. Saya ingin coba istilah baru, reposisi kepemimpinan DPR, sekalian di alat kelengkapan. Suasana baru, supaya bisa beri persepsi positif ke DPR, tidak menafikan perubahan," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini