News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nama Presiden dan Wapres Dicatut

Saran Ceu Popong, Setya Novanto Jangan Berbelit-belit

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus senior Partai Golkar Popong Otje Djundjunan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Politikus Senior Golkar Popong Otje Djundjunan ikut berkomentar mengenai pelaporan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Sudirman melaporkan Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terkait dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden soal Freeport.

"Saran Ceu Popong, segala sesuatu harus dihadapi. Jadi jangan berbelit-berbelit, tentu harus dihadapi. Kalau memang tidak punya kesalahan ya tidak usah takut. Kita mah takut sama Tuhan saja, kenapa sama orang harus takut," kata perempuan yang akrab dipanggil Ceu Popong di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Ia mengatakan bila kasus tersebut ditutup-tutupi maka dampaknya publik akan bertanya-tanya.

Tetapi bila sudah terbuka maka publik akan langsung mengetahui dan tidak menimbulkan pertanyaan.

"Kalau sudah terbuka kan mau tanya apalagi. Pokoknya, Tuhan itu maha adil, kalau menurut Ceu Popong," kata Anggota Komisi X itu.

Ceu Popong mensinyalir ada sesuatu dibalik laporan yang dibuat Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

"Karena apa, segala sesuatu itu bisa direka-reka. Tapi saya punya keyakinan, kalau direka-reka, one day, pada suatu saat, itu akan terbuka. Entah terbukanya itu saat orangnya mati ataupun masih ada," katanya.

Mengenai adanya permintaan Novanto untuk melaporkan Balik Menteri ESDM Sudirman Said bila merasa tak bersalah, Ceu Popong tidak sependapat karena hanya akan membuat kegaduhan saja.

"Orang-orang makin bingung. Lebih baik menurut Ceu Popong, wait and see aja. Dalam arti, apa yang sebenarnya terjadi, sampaikan. Jangan ujug-ujug melaporkan balik. Kalau makin ramai begini, mau kapan ini orang-orang fokus kerjanya," tutur politikus tertua di parlemen itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini