Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjing pelacak yang ikut dalam Operasi Camar Maleo memburu jaringan teroris Santoso di Poso ternyata mendapat perlakuan khusus sebelumnya.
Mereka benar-benar dijaga soal makanan dan kondisi kesehatannya agar tetap fit memburu Santoso dan pengikutnya yang berada di hutan-hutan serta gunung.
Pawang Direktorat Satwa Mabes Polri, Brigadir Rahmat menuturkan medan operasi terberat bagi anjing pelacak ini berada di daerah Poso.
Dikatakannya, wilayah Poso banyak daerah pengunungan, sehingga membuat beberapa anjing mati akibat pendarahan.
“Paling keras kita operasi medannya di Poso, daerahnya pegunungan semua. Makanya ideal untuk persembunyian teroris. Disana banyak gubuk-gubuk tempat mereka melatih anggotanya di pegunungan Pino Data itu,” terangnya, Kamis (19/11/2015) di Mabes Polri.
Rahman menambahkan yang paling penting dipersiapkan bagi anjing-anjing pelacak itu ialah kesehatan dan pastinya mereka mendapatkan pelatihan khusus untuk pelacakan.
"Utamanya harus fit, fisiknya benar-benar dijaga. Sebelum berangkat dilatih dulu sebulan, karena cuaca disana kan beda," ujarnya.