Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Setya Novanto mengakui melakukan komunikasi dengan bos PT Freeport Indonesia yang ditemani oleh Reza Chalid.
Menurutnya awal pertemuan tersebut atas inisiatif dari PT Freeport Indonesia yang datang ke kantornya.
"Dia datang ke kantor itu ada dua jam, dua jam itu menjelaskan program-programnya mengenai masalah apa, masalah Freeport, menyangkut masalah divestasi, smelter, menyangkut masalah perpanjangan," kata Novanto di Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Novanto menuturkan, dalam pertemuan dengan Freeport diketahui bahwa perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu ingin memperpanjang kontrak karya dengan Indonesia.
Andaikata Freeport tidak mendapatkan kontrak baru maka akan mengajukan gugatan ke arbitrase internasional.
"Jika tidak diperpanjang maka ada abitrase internasional terhadap Indonesia yang diajukan Freeport di bulan Juli 2016. Freport ingin ada kelanjutan operasi di Indonesia sampai tahun 2041," tuturnya.
Dalam pertemuan berikutnya dengan Freeport, Novanto pun kembali menyinggung persoalan gugatan arbitrase internasional.
Menurutnya, jangan sampai Indonesia digugat Freeport di arbitrase internasional.
"Sehingga yang pertemuan berikutnya itu waktu saya dengan teman saya itu Pak Reza Chalid, sudah ngomong ada hal-hal yang harus hati-hati. Kita lihat ada sesuatu yang mempertanyakan hal-hal, masalah arbitrase ya. Padahal itu yang harus kita selesaikan," tungkapnya.