News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Paris

Profil Komunitas One Day One Juz yang Jadi Target Rencana Serangan ISIS di Indonesia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat muslim dari berbagai kalangan turut serta dalam kegiatan Ngaji On the Street , One Day One Juz di Anjungan Pantai Losari, Makassar, Sulsel, Kamis (29/5). Kegiatan mengaji bersama itu untuk menebarkan kebaikan kitab suci Al Quran dengan mengajak umat muslim menjadikan tilawah Al Quran di tempat umum sebagai gaya hidup sekaligus untuk mempererat silaturahmi antar sesama. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok peretas (hacker) anonim memasukkan nama komunitas One Day One Juz (ODOJ) dalam target serangan ISIS yang akan dilancarkan, Minggu (22/11/2015) hari ini.

Komunitas ODOJ bersama Komunitas Al-Jihad yang sama-sama berada di daerah Karawang Indonesia termasuk dalam rencana ISIS untuk melakukan serangkaian serangan di Paris, Amerika Serikat, Indonesia, Italia dan Lebanon.

Lalu apa atau siapa komunitas ODOJ? Dan mengapa menjadi target serangan ISIS di Indonesia?

Dalam sejarahnya, dikutip dari lamannya onedayonejuz.org, komunitas ini lahir dari sebuah ide program pada tahun 2007.

Ya, ide program “One Day One Juz” alias satu hari satu juz Al Quran. Karena, sebenarnya banyak pribadi muslim sejak dulu sudah menargetkan tilawah satu juz sehari.

Pada awalnya, gerakan One Day One Juz digerakkan oleh Bhayu Subrata dan Pratama Widodo atas kesadaran dan kepedulian mereka pribadi.

Perkenalan program One Day One Juz disebarluaskan dan dipublikasikan menggunakan fasilitas short message service (sms) dengan cara Bhayu mengirimkan SMS broadcast berupa nasihat tentang Quran untuk mengaji satu hari satu juz dan membuat buletin untuk disebarkan.

Bhayu juga membuat buku saku yang berisi kumpulan doa-doa harian.

Pada halaman awalnya diselipkan ajakan untuk setiap hari tilawah satu juz. Buku saku tersebut dibagikan sebagai souvenir pada pernikahan Bhayu.

Sedangkan Widodo, partner Bhayu, dari tahun 2007 hingga 2009, membangun fanspage One Day One Juz di facebook. Harapannya, program One Day One Juz tidak hanya berhenti di buku saku saja.

Tapi, bisa mengjangkau seluruh pelosok Indonesia dan seisi dunia.

“Teknik mudah baca Al Quran harian yaitu dengan menggunakan rumus 2×5, membaca 2 lembar setelah sholat fardhu (5 waktu) makaInsya Allahakan khatam 1 juz dalam 1 hari. Ajak dan motivasi teman anda untuk melakukan yang sama dan buatlah komunitas One Day One Juz” yang tertulis dalam fanspage yang dirintis Widodo tersebut kini resmi menjadi fanspage ODOJ pusat.

Lebih lanjut pada 2010 lalu, tepatnya pada September, ODOJ sampai dan dikembangkan dengan metode whatsapp yang diperkenalkan oleh sekelompok alumni mahasiswa dari perguruan tinggi di Surabaya.

Melalui metode ini, segenap aktivis Rumah Quran Depok juga ikut menyebarluaskannya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini