News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Campur Boraks, Pabrik Kosmetik di Balaraja Raup Untung Hingga Rp 216 Juta Per Bulan

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kosmetik ilegal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Demi meraup rupiah, berbagai cara dilakukan para pelaku kejahatan. Sebuah pabrik kosmetik di Balaraja Tangerang bahkan tega mencampur bahan kimia boraks ke kosmetik yang diproduksinya.

Alhasil pundi-pundi rupiah pun mengalir ke pabrik CV Unicare Jaya Makmur milik Indra Wijaya‎ yang beralamat di Komplek Pergudangan Surya Balaraja, Blok F, Tangerang, Banten.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan pabrik ini sudah beroperasi selama satu tahun dan pemodalnya ialah dua warga negara asing yang kini tengah diburu.

"‎Omzetnya menjanjikan, dalam satu bulan pelaku bisa mendapat untung bersih hingga Rp 216 juta. Obat-obat ini setelah diproduksi di Indonesia dikirim ke negara-negara Timur Tengah," ujar Anjan, Kamis (26/11/2015).

‎Dijelaskan Anjan, kosmetik yang dicampur Boraks ini dijual ke Timur Tengah seperti Dubai, Arab Saudi, dan Afrika Selatan karena kalah bersaingin dengan kosmetik dari Korea serta Jepang yang membanjiri indonesia.

"Kami masih kembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan pelaku lainnya, menyangkut antar negara pasti banyak yang terlibat dan bukan orang sembarangan," tegas Anjan.

Anjan melanjutkan pabrik ini telah mempekerjakan 13 karyawan yang kini berstatus saksi. Sementara pemiliknya, Indra Wijaya sudah dilakukan penahanan.

Selain itu, saat dilakukan penggerebekan polisi juga mengamankan ratusan karton kosmetik siap edar, serta bahan baku kimia Borax puluhan kilogram.

‎Atas perbuatannya, Indra Wijaya dijerat dengan Pasal 196 sub Pasal 197 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dengan ancaman pidana selama 15 tahun dan denda Rp 1,5 miliar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini