TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Gubernur Jamaah Islamiyah ( JI), Abdurahman Ayub, menjadi pembicara dalam dialog interaktif pencegahan radikalisme dan terorisme di Kalangan Media Massa di Kalimantan Tengah, Jumat (27/11/2015).
Mantan Penasihat Jamaah Islamiyah (JI) yangjuga mantan anak buah Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Baasyir ini berbagi tentang pengalamannya menggeluti masalah terorisme.
BACA JUGA: Pengakuan Eks Teroris JI Soal ISIS Gencar Rekrut Anggota Lewat Media Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) dan didukung oleh Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Kalimantan Tengah tersebut banyak mendapat perhatian banyak kalangan, dari mahasiswa, pers, PNS, LSM dan instansi lainnya.
Ayub mengungkapkan, selama ini dia salah dalam memilih jalur, karena adanya doktrin agama yang disalahpahamkan oleh para terorisme yang masuk melalui pengajian-pengajian yang biasanya dilakukan secara tertutup.
"Saya keluar dari kelompok itu, karena saya banyak mendapatkan masukan dari para kiai yang benar, yang setelah saya pelajari secara seksama ternyata ajaran agama islam yang diberikan para terorisme tersebut dipelintir." katanya.
Lebih jauh dia mengatakan, pihaknya, dibaiat di cuci otak, sehingga akhirnya pemahamannya juga berbeda dari ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad.
"Ayat atau hadisnya benar saja, tetapi pemahamnnya di pelintir atau disesatkan saat diajarkan oleh kelompok terorisme," katanya.
Penulis: Fathurahman